WASHINGTON DC, Simi News! oleh Said MarzukiSeorang mantan pegawai Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) menerima hukuman hampir enam tahun penjara karena mengungkapkan data rahasia pertahanan melalui aplikasi jodoh online.
Dilansir dari AFP, Kamis (9/10/2025), Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengumumkan bahwa David Slater (64 tahun), mantan letnan kolonel Angkatan Darat AS, mengakui kesalahannya pada Juli lalu terkait tuduhan menyebarkan informasi rahasia negara kepada seseorang yang “mengaku sebagai wanita yang tinggal di Ukraina.”
Saat itu, Slater bekerja sebagai pegawai pemerintah di Komando Strategis Amerika Serikat (US Strategic Command) yang berada di negara bagian Nebraska — lembaga yang mengurusi *pencegahan serangan nuklir dan strategi pertahanan internasional.
Menurut Departemen Kehakiman AS, dokumen yang dibagikan Slater mencakup informasi militer terkait konflik di Ukraina, termasuk sasaran-sasaran militer dan kemampuan pertahanan Rusia. Beberapa dokumen tersebut bahkan memiliki klasifikasi “top secret” (rahasia tingkat tinggi).
Dipenjara selama 70 bulan dan diwajibkan membayar denda
Pengadilan federal di Nebraska pada hari Rabu (8/10/2025) memberikan hukuman penjara selama 70 bulan atau hampir enam tahun, serta denda sebesar 25.000 dolar AS (kira-kira Rp 413 juta) kepada Slater.
Jaksa penuntut menggambarkan tindakan Slater sebagai “pelanggaran kepercayaan yang sangat serius dan mengancam keamanan nasional.”
Meski belum diketahui pasti siapa sesungguhnya individu yang berkomunikasi dengannya melalui aplikasi tersebut, penyelidikan menemukan bahwa Slater sengaja mengungkapkan data rahasia kepada pihak luar tanpa izin resmi.





Leave a Reply